Sabtu, Juni 20, 2009

Antara Cinta Dan Uang

Mawar merah, coklat dan candle light diner menjadi semacam ritual wajib untuk merayakan Valentine Walaupun bukan salah satu hari besar nasional karena bisa memberikan kesempatan libur , hari kasih sayang alias Valentine adalah salah satu hari besar terutama bagi pasangan yang biasa merayakannya. Keromantisan memang tidak bisa dipisahkan dari hubungan percintaan dan sudah menjadi kebutuhan dalam membina hubungan dengan pasangan kita. Valentine hanya merupakan salah satu pengesahan saja dari kebutuhan itu.

Hanya saja hubungan pria wanita saat ini sudah banyak mengalami pergeseran nilai. Mau tidak mau kita harus menghadapi kenyataan bahwa dunia semakin materialistis dan setiap orang menjadi semakin individualis. Jaman orang tua kita dulu , masing-masing pasangan sudah memahami secara alamiah saja bahwa laki-laki adalah pencari nafkah dan istri di rumah. Budaya hidup sederhana sesuai dengan kemampuan adalah gambaran hidup bahagia , sehingga bagi tiap pasangan yang akan menikah masing-masing tidak terlalu banyak mempertanyakan bagaimana kehidupan keuangan nanti. Hal ini semakin di dukung dengan budaya tabu untuk membicarakan berbagai kebiasaan penggunaan uang sebelum menikah. Uang masih saja dianggap sesuatu yang jahat dan lambang keserakahan. Begitulah kalau kita takut membicarakan tentang uang., sehingga tidak heran jika kemesraan hubungan antara pria dan wanita bisa berubah 180 derajat setelah menikah , karena begitu banyak kejutan yang tidak terbayangkan sebelumnya. Salah satunya adalah mengenai kebiasaan penggunaan uang yang sebelumnya tidak diketahui.

Jadi sebelum Anda berdua memutuskan untuk melanjutkan ke jenjang pernikahan juga bagi Anda yang menikah , ada beberapa hal tentang uang yang harus Anda tahu sebagai pasangan.

“ Jika kita mencintai satu sama lain kita tidak akan bertengkar karena uang “

Berdasarkan pengalaman konsultasi lisan dengan para klien pasangan suami istri, saya bisa mengambil kesimpulan. Uang mungkin saja gak ada hubungannya dengan cinta, tetapi ternyata sangat berhubungan dengan banyaknya pertengkaran Anda. Tidak peduli betapapun besarnya cinta Anda pada suami atau istri. Jika Anda berdua tidak bisa menjembatani perbedaan pandangan tentang uang , dan memaksakan diri mengambil keputusan keuangan yang tidak bisa mengakomodasi perasaan satu sama lain , akan timbul masalah pada hubungan Anda. Cinta ternyata belum dapat mengalahkan segalanya, sebab jika demikian halnya maka tidak pernikahan yang berakhir dengan perceraian. Cintalah yang membawa Anda ke jenjang pernikahan dan menciptakan kemesraan selama beberapa tahun sesudahnya. Namun kehidupan permikahan seumur hidup membutuhkan lebih dari cinta. Jadi mari kira renungkan sejenak dan pahami beberapa fakta berikut ini :

- Bagaimana Anda menghabiskan uang Anda tidak ada hubungannya dengan bagaimana Anda mencintai satu sama lain
- Anda berdua memang dibesarkan dengan cara yang berbeda, sehingga cara memperlakukan uang juga berbeda
- Apa arti uang bagi Anda tidak selalu sama dengan pasangan Anda
- Cara Anda berbelanja mungkin juga berbeda satu sama lain

Fakta-fakta inilah yang terjadi pada kebanyakan pasangan dan membuat perbedaan tentang uang dari Anda berdua . Sehingga sangat wajar jika terjadi pertengkaran karenanya, jadi bertengkar karena uang bukan karena tidak cinta, tapi karena adanya perbedaan tadi.

“ Jika kita tidak membicarakan masalah uang, segala sesuatu akan berjalan baik “

Banyak calon pasangan mengira bahwa dengan tidak membicarakan masalah uang maka mereka tidak akan mempunyai masalah keuangan. Faktanya banyak orang menghindari masalah keuangannya dengan mengabaikannya, berharap akan selesai dengan sendirinya. Orang bahkan lebih memilih untuk diam daripada membicarakannya hanya karena takut bertengkar tentang uang. Tetapi bagaimana mungkin mencari jalan keluar dari masalah jika kita bahkan tidak mau membicarakannya. Karena itu jika Anda berdua tidak segera membiasakan diri untuk mulai berbicara tentang masalah uang maka Anda berdua bisa bangkrut. Rejeki memang datang dari Tuhan, tetapi Dia tidak mengirimkannya langsung ke rekening Anda.

Jadi darimana kita mulai ? Jawabanya mudah sekali. Seperti hampir semua aspek kehidupan, maka tempat kita mulai mengelola keuangan kita dengan baik adalah dari rumah. Maksudnya adalah Anda dan pasangan harus segera mulai bebicara tentang uang bersama-sama. Sebab masih banyak pasangan yang segan membicarakan hal ini. Hanya sedikit dari kita yang besar di lingkuanan dimana ke dua orang tua bisa membicarakan masalah uang dengan bebas satu sama lain – bersama anak-anak di meja makan. Akibatnya banyak dari kita tidak tahu cara mengelola keuangan keluarga, bahkan tidak tahu bagaimana mulai membicarakannnya – bahkan dengan pasangan hidupnya sendiri !

"Bicara Tentang Uang Bukan Hal Tabu"

Fakta bahwa kita tidak dibesarkan dalam lingkungan dimana membicarakan tentang uang adalah tabu sungguh suatu tragedi. Akibatnya banyak masalah perkawinan juga terpicu karena banyak pasangan enggan membicarakan dan cenderung menyembunyikan masalah keuangannya. Akhirnya banyak pasangan yang tidak bisa bekerja sama dalam mengatasi masalah keuangannya. Kalau tidak terpaksa mengikuti kemauan pasangan yang lebih dominan , maka mereka bisa jadi berjalan sendiri-sendiri. Padahal jika tiap pasangan mau bekerja sama , mereka bahkan mendapatkan hasil yang beberapa kali lebih baik daripada jika dilakukan sendiri. Jadi jangan ragu-ragu, apapun tujuan keuangannya, apapun masalah keuangannya, bekerjasama dengan pasangan memberikan dorongan semangat dan sumber ide yang tiada habisnya yang membuat usaha pencapaian tujuan keuangan menjadi jauh lebih mudah.

Label:

Pensiun : Kaya vs Miskin

Jika Anda mungkin lupa, ada fakta yang seharusnya tidak boleh dilewatkan. Kita tidak dapat memungkiri bahwa saat ini masih sangat banyak para pensiunan yang secara materi hidupnya sangat pas-pasan kalau tidak boleh disebut kekurangan karena hanya dapat mengandalkan uang pensiun yang tidak seberapa atau bahkan tidak punya uang pribadi sama sekali. Tidak sedikit yang akhirnya menjadi beban finansial bagi anak-anaknya. Hmm..coba bayangkan, setelah mereka rata-rata bekerja keras selama + 35 tahun, bahkan mereka tidak dapat menikmati masa tua yang sejahtera. Bagaimana dengan Anda?

Jika Anda saat ini berusia berusia 20-30an, baik lajang maupun keluarga muda, menabung untuk mempersiapkan masa pensiun mungkin bukan prioritas atau hal yang menarik hati Anda. Rasanya pensiun masih jauh banget. Tanpa kita sadari waktu terus berjalan. Usia muda dengan fisik yang sehat dibarengi hari-hari yang sibuk membuat perhatian Anda sering teralihkan dari datangnya hari tua. Namun sadarkah Anda bahwa pada masa-masa usia muda inilah kita dapat melakukan salah satu keputusan finansial terbaik dalam hidup dengan biaya yang terhitung murah?

Bagaimana hal itu terjadi? Mudah saja. Dengan mengikuti program perencanaan pensiun yang benar (bukan ala kadarnya lho..) sejak dini selama masa Anda bekerja, bisa dipastikan bahwa di hari tua nanti Anda tidak perlu khawatir lagi tentang uang. Anda bisa melakukan hobi yang dulu tertunda, mencicipi makanan enak sepuasnya, bepergian dengan orang yang Anda cintai, dan banyak impian hidup lainnya. Semua yang ingin Anda lakukan tanpa perlu menunggu jatah bulanan dari anak Anda, itu pun kalau mereka ada.

Nah, jika Anda saat ini belum mengikuti program pensiun atau sudah menjadi peserta sebuah program pensiun, berikut ini adalah hal-hal yang harus Anda waspadai agar tujuan pensiun Anda berhasil :

1. Program Pensiun Jaminan Sosial Tenaga kerja (Jamsostek) bisa menyediakan penghasilan rutin yang bisa menggantikan penghasilan saya sebelumnya

Program pensiun dari Jamsostek tidak pernah dirancang untuk menggantikan penghasilan Anda yang terhenti karena pensiun. Iuran pensiun jamsostek yang dipotong dari gaji Anda adalah berupa prosentase dari penghasilan. Jika penghasilan Anda naik atau turun maka berubah pula jumlah dana pensiun yang akan Anda dapat. Ketidakpastian berapa jumlah dana pensiun yang akan diterima nanti mengakibatkan sulitnya memperkirakan apakah dana pensiun nanti cukup atau tidak.

2. Dengan Program pensiun dari perusahaan tempat saya bekerja , saya bisa tetap mempertahankan gaya hidup yang saya inginkan setelah pensiun nanti

Belum tentu. Memang program pensiun Dana Pensiun Pemberi Kerja bisa menggantikan sejumlah tertentu dari setoran pensiun yang Anda lakukan, jika Anda bekerja di perusahan tersebut dalam jangka waktu yang panjang misalnya 20 tahun atau 30 tahun. Namun, jika Anda berhenti sebelumnya waktunya, jumlah pembayaran dana pensiunnya bisa turun secara drastis. Masalahnya , jaman ketika orang bekerja lama dan setia di suatu perusahaan sudah tinggal sejarah masa lalu. Jaman sekarang, orang mungkin akan berpindah-pindah pekerjaan beberapa kali dalam karirnya, dan langkah ini membawa akibat yang signifikan terhadap program pensiun yang diikutinya.

Selain itu, program pensiun dari pemberi kerja saat ini juga cenderung menitikberatkan lebih pada kontribusi daripada manfaat . Program pensiun pemberi kerja mensyaratkan untuk memotong sejumlah tertentu dari gaji Anda selama masa kerja Anda. Iuran pensiun ini kemudian di investasikan ke berbagai produk investasi oleh manager investasi yang berwenang. Sayangnya program pensiun pemberi kerja biasanya tidak memberitahukan kemana uang tersebut diinvestasikan. Kita tidak mengetahui kontribusi setoran pensiun di investasikan kemana dan berapa return hasil investasinya. Jika kebijakan investasinya terlalu konservatif, penghasilan pensiun juga rendah. Sebaliknya jika kebijakan investasinya agresif, risikonya kita yang menanggung

Kemudian ketika pensiun Anda mendapat penghasilan pensiun sejumlah tertentu juga secara rutin bulanan. Jadi baik jumlah kontribusi potongan gaji yang harus disetorkan ke dana pensiun berikut penghasilan pensiun yang akan Anda dapatkan umumnya tetap jumlahnya. Masalahnya walaupun besarnya penghasilan pensiun yang akan diterima nanti sudah Anda ketahui besarnya, tidak menjamin bisa mencukupi biaya hidup Anda nanti. Sebab jumlah penghasilan pensiun nanti umumnya tetap, padahal kebutuhan hidup naik karena inflasi,

3. Biaya hidup saya setelah pensiun pasti jauh berkurang, jadi penghasilan pensiun saya nanti tidak perlu sebesar penghasilan saya sekarang,

Kalau Anda berani , tanyakan saja kepada orang yang sudah pensiun. Benarkah kebutuhan hidup mereka setelah pensiun jauh lebih kecil daripada sebelum pensiun. Walaupun beberapa pengeluaran ditiadakan seperti transport ke kantor, juga busana , aksesoris serta perlengkapan kerja lainnya. Namun Anda menggantikannya dengan pengeluaran lain seperti kegiatan rekreasi, belanja makanan, kesehatan. Lebih dari sekedar bermunculan pengeluran baru, pengeluaran lama juga meningkat karena efek inflasi. Misalnya biaya perawatan rumah tidak akan berhenti, bahkan akan terus bertambah besar sesuai dengan kenaikan harga. Secara rata-rata penghasilan pensiun bulanan seseorang sebaiknya tidak lebih rendah dari jumlah sebesar 70% s.d 80 % dari penghasilan Anda saat ini.


4. Hidup saya setelah pensiun tidak akan lama paling panjang sekitar 10 sampai 15 tahun lagi setelahnya , jadi dana pensiun saya pasti lebih dari cukup

Mungkian benar juga bahwa Anda akan hidup 10 sampai 15 tahun setelah pensiun, tapi mungkin juga Anda akan hidup jauh lebih lama dari yang diperkirakan. Siapa yang tahu ? Harapan hidup orang rata-rata saat ini sekitar usia 80 sampai 90 tahun. Jadi jika Anda pensiun usia 55 , maka pastikanlah bahwa dana pensiun Anda bisa terus mencukupi biaya hidup pensiun sampai 30 tahun atau 40 tahun lamanya.

5. Jika dana pensiun saya diberikan sekaligus , saya berencana untuk hidup dari bunga investasnya dan tidak akan menyentuh nilai pokoknya,

Inginnya sih kalau dana pensiun itu di depositokan , kita bisa hidup dari bunga depositonya saja. Tapi jika bunga deposito 7 % kemudian inflasi 4%, kemungkinan bunga deposito tidak cukup meng-cover kenaikan harga. Alhasil untuk menutup kekurangan ini sedikit demi sedikit mulai diambil pokok depositonya. Lama kelamaan deposito akan habis, jadi rencana Anda untuk hidup dari bunga deposito saja tidak mungkin, kecuali Anda mempunyai jumlah dana yang sangat besar.

6. Jika uang pensiun tidak cukup, saya selalu bisa menjual rumah tinggal saya

Boleh juga, tetapi ini adalah langkah terakhir yang sebaiknya bahkan tidak dilakukan, kecuali jika Anda berencana untuk hidup di rumah yang lebih kecil atau hidup lebih sederhana.

7. Saya kan tidak perlu menabung lagi setelah pensiun ?

Ini benar-benar anggapan yang salah. Bahkan setelah pensiun pun , sisihkanlah dari penghasilan pensiun Anda untuk tabungan. Berusahalah agar pengeluaran selalu lebih kecil daripada penghasilan pensiun, agar bisa menabung. Mungkin Anda bisa mempertimbangkan untuk tetap bisa mendapatkan penghasilan walaupun sudah tidak bekerja sebagai karyawan. Misalnya dengan berbisnis atau menjadi pekerja mandiri. Penghasilan tambahan tersebut, walaupun pada awalnya lebih kecil daripada penghasilan pensiun, namun bisa mengalami kenaikan sesuai inflasi.

8. Pensiun adalah urusan nanti, bukan sekarang

Saya harap juga begitu, tapi tidak mungkin kita bisa menyiapkan dana pensiun yang cukup jika kita hanya punya sedikit waktu lagi. Kebiasaan menunda-nunda seperti ini membuat uang Anda terlambat berkembang. Semakin lama jangka waktu kita mempersiapkan pensiun maka semakin besar dana pesiun bisa berkembang. Contohnya jika seseorang menabung sejumlah Rp 100.000,- perbulan ke dalam tabungan dengan bunga 4% dari usia 30 tahun, maka pada usia 55 tahun dia akan mendapatkan sejumlah dana pensiun sebesar + Rp 102 juta . Denga cara yang sama, namun tabungannya dimulai saat usia 35 th , maka jumlah yang didapat sebesar + Rp 73 juta. Jauh lebih kecil bukan ? Jadi kenapa menunda-nunda ?

Hidup berkecukupan atau hidup kekurangan di hari tua : Pilihannya ada ditangan Anda. Sudahkah Anda menyisihkan sejumlah uang yang cukup untuk persiapan hari tua Anda ? Atau Anda bahkan belum berpikir tentang pensiun sama sekali ? Yakinkah Anda bahwa program pensiun yang Anda ikuti sudah cukup ?

Walaupun kelihatanya masih lama, yakinlah bahwa masa pensiun itu akan tiba. Sadarilah bahwa kita menghabiskan sepertiga dari waktu kita hidup dalam usia pensiunan. Menabung sejumlah uang yang cukup untuk tetap bisa mempertahankan standar hidup kita setelah pensiun nanti membutuhkan sejumlah uang yang sangat besar. Tetapi usaha tersebut tidak akan terlalu sulit jika Anda bisa memanfaatkan waktu yang ada kini dengan mempersiapakn rencana pensiun Anda dengan benar.

TAHUKAH ANDA BAHWA ………………..
Mempersiapkan dana pensiun dengan cara mengikuti program pensiun yang diselenggarakan oleh pemerintah, perusahaan tempat Anda bekerja – atau membeli program pensiun yang ditawarkan oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan, adalah cara berinvestasi yang paling murah. Sebab pemerintah memberikan fasilitas bebas pajak bagi setoran dana pensiun yang diinvestasikan melalui program pensiun

Label: